BMKG Boven Digoel Keluarkan Peringatan Dini Kemarau Basah, Warga Diminta Waspada

br6874672a84998.jpeg

Boven DigoelInfoPublik – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Boven Digoel mengeluarkan peringatan dini terkait potensi kemarau basah yang diperkirakan berlangsung dalam 10 hari ke depan. Fenomena ini ditandai dengan curah hujan tinggi meski berada di musim kemarau, serta suhu dan kelembapan udara yang cukup signifikan.

Menurut prakiraan BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi diperkirakan akan mendominasi wilayah Boven Digoel dalam sepekan ke depan. Suhu udara diprediksi berkisar antara 24 hingga 32 derajat Celcius, dengan kelembapan udara mencapai 68–99 persen dan arah angin yang bervariasi dari timur, selatan, utara hingga barat.

"Kondisi ini membuat prediksi cuaca lebih sulit dan meningkatkan risiko kesehatan serta bencana seperti genangan air atau banjir lokal," ujar Eka Alfred Sagala, Prakirawan Cuaca BMKG Boven Digoel, saat ditemui tim Media Center, Kamis (10/7/2025). 

Alfred menjelaskan bahwa Boven Digoel termasuk dalam wilayah non-zonal yang tidak terpengaruh secara signifikan oleh perbedaan musim hujan dan kemarau seperti di wilayah Indonesia bagian barat. Faktor lokal, topografi, dan variasi angin membuat kondisi cuaca di Papua lebih kompleks dan sulit diprediksi.

Selain itu, keterbatasan infrastruktur dan minimnya pos hujan di tingkat distrik turut menyulitkan proses pemantauan cuaca secara menyeluruh. Kepercayaan lokal yang masih kuat dalam membaca tanda-tanda alam juga sering kali menjadi tantangan tersendiri dalam menyampaikan informasi cuaca secara ilmiah.

Imbauan BMKG: Jaga Lingkungan dan Waspadai Risiko Banjir

BMKG mengimbau agar pemerintah daerah dan masyarakat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan untuk mengurangi risiko bencana. Pembuangan sampah sembarangan dan pembukaan lahan tanpa kontrol disebut berkontribusi terhadap meningkatnya potensi banjir di sejumlah wilayah Boven Digoel.

"Kami mohon agar perangkat daerah bisa membantu memberikan edukasi kepada masyarakat, sekaligus memastikan alat pemantauan cuaca yang sudah dipasang tetap terjaga dan tidak rusak atau hilang," tegas Alfred.

BMKG menyebutkan bahwa dengan 20 distrik yang tersebar luas, analisis cuaca yang akurat hanya bisa dilakukan jika perangkat seperti alat pengukur curah hujan dan sensor cuaca tetap terpelihara.

BMKG Boven Digoel merekomendasikan masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca resmi melalui saluran-saluran terpercaya seperti RRI Boven Digoel dan kanal informasi pemerintah daerah. Warga diimbau tidak mengabaikan perubahan cuaca mendadak, menghindari aktivitas luar ruangan saat hujan lebat, dan menjaga kesehatan di tengah kelembapan tinggi.